Tribrata News Aceh Timur-Kepolisian Resor Aceh
Timur meluruskan informasi yang beredar di masyarakat adanya kasus penculikan
anak di daerah itu.
"Kami
sudah memerika semua laporan yang masuk, namun tidak terbukti
kebenarannya," kata Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M.
Hum, Senin (27/03).
Ia
menyebutkan rumor yang beredar luas di media sosial seperti kasus di wilayah
Madat, Pantee Bidari dan Nurussalam yang terjadi pada beberapa hari yang lalu. Setelah
ditelusuri ternyata informasi itu tidak ada.
Dijelaskan oleh
Kapolres, untuk informasi di sosial media yang menyatakan terdapat pelaku
penculikan di wilayah Madat dan Nurussalam tidak benar karena orang yang diduga
sebagai pelaku penculikan adalah orang yang mengalami gangguan jiwa. Sedangkan untuk
yang di Pantee Bidari bahwa terdapat seorang anak yang belum pulang sekolah
hingga mejelang tengah malam dan beredar di tengah masyarakat bahwa anak
tesebut telaah diculik orang, ternyata anak tersebut menginap di rumah neneknya
yang mana anak tersebut tidak memberitahu kepada keluarganya bahwa ia akan
menginap di rumah neneknya. Ungkap Kapolres.
Ia meminta
masyarakat tidak panik berlebihan karena hingga sekarang tidak ada satu pun laporan
kasus penculikan anak itu yang terbukti kebenarannya. Namun para orang tua
tetap harus waspada dan mendidik anak-anak untuk tidak mudah dirayu orang tidak
dikenal dengan iming-iming uang, makanan, atau diajak bermain atau jalan-jalan.
"Bila
terjadi penculikan anak, segera lapor ke kepolisian agar cepat
ditindaklanjuti," ujarnya.
Ia
mengatakan masyarakat harus tetap waspada terhadap aksi kriminal yang bisa
menimpa siapa saja, termasuk orang dewasa, kewaspadaan di antaranya dapat
dilakukan dengan tidak membiarkan anak-anak di bawah umur bermain di tempat
umum tanpa pengawasan. Kemudian masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan
isu-isu yang tidak benar (hoax).
"Berita
ini tidak benar, jangan salah nanti orang gila juga dikira orang yang akan
menculik anak yang akhirnya main hakim sendiri," ujar dia.
Masyarakat
harus bijak menanggapi berita di media sosial, buktinya sampai saat ini
khususnya di wilayah hukum Polres Aceh Timur belum ada kejadian tersebut, namun di media sosial
sangat ramai diperbincangkan.
Guna memberikan
pendidikan kepada anak, khususnya di tingkat TK dan sekolah dasar, Polres Aceh Timur akan mengunjungi sejumlah
sekolah sebagai upaya preventif dan menempatkan anggota polisi sebagai
antisipasi terutama sekolah-sekolah yang rawan dan strategis terhadap tindak
kriminal. Kata Kapolres.
"Kita
akan menyampaikan himbauan ke masyarakat melalui sekolah-sekolah agar tidak resah,
sekaligus juga mengharapkan sekolah waspada. Jika ada yang mencurigakan jangan
main hakim sendiri, laporkan ke polisi,"kata Kapolres Aceh Timur, AKBP
Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum. (Iwan Gunawan).