Tribrata News Aceh Timur-Mesin anjungan tunai mandiri (ATM)
masih menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan. Modus yang digunakan juga semakin
beragam, seperti yang diungkapkan Kapolsek Peuereulak, AKP Simson Purba, Senin
(27/03). Pelaku memasang stiker yang tertera nomor aduan pelayanan palsu di
mesin ATM.
Dikatakan
oleh Kapolsek,
modus pembobolan ATM yang diungkap kali ini cukup menarik karena melibatkan
jaringan kelompok lebih dari dua orang dan mempunyai mempunyai peran dan tugas
berbeda. Hal ini seperti yang dialami oleh korban, Salbiah Binti
Nurdin (35) warga Desa Lhok Dalam, Kecamatan Peureulak mengalami kerugian
hingga puluhan juta rupiah. Ungkap Kapolsek.
Lebih lanjut
Kaposlek menjelaskan, kejadian bermula pada hari Minggu sore, korban hendak
menarik uang di ATM BRI yang terletak di SPBU Keumuning, Peureulak. Belum
sempat masuk ke ATM, korban diberitahu oleh dua orang yang mengatakan bahwa
mesin ATM tidak berfungsi. Korban kemudian beralih ke ATM BNI yang terletak
disebelah ATM BRI dengan menggunakan layanan ATM bersama. Korban berhasil menarik
uang tunai sebesar Rp. 500.000,-. Namun ATM korban tidak bisa keluar usai transaksi. Selanjutnya datang dua
orang lagi yang diduga komplotan yang mengatakan kepada korban untuk
menghubungi call center Bank yang nomornya tertempel pada mesin ATM.
Korban menuruti
dan menghubunginya. Dari sambungan handphone, korban diminta menyebutkan nomor rekening
dan PIN, oleh korban dituruti. Korban mengira bahwa yang ia hubungi adalah
petugas bank.
Sesampainya di
rumah, Adullah, suami korban menanyakan untuk kepentingan apa kok ada SMS
Banking yang masuk ke handphone-nya yang menyatakan transaksi sampai lima kami dengan jumlah
yang lumayan banyak.
Untuk memastikan
kebenaranya, Senin pagi korban ke BRI untuk melakukan print out buku rekening,
dan benar tabunganya sebsear Rp. 34.100.000,- telah habis terkuras. Korban baru
sadar bahwa dirinya telah diperdaya oleh empat orang sewaktu di ATM waktu itu. Atas
laporan korban, kami mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP sekaligus kerja sama
dengan bank BRI dan BNI untuk meminjam rekaman CCTV guna mengungkap pelakunya. Terang
Kapolsek.
Ditambahkanya,
dengan
kejadian tersebut, kami himbau kepada masyarakat selalu antisipasi dan waspada dengan mencatat namor call center asli bank
ketika nasabah menerima kartu ATM baru dari petugas bank. Dan perlu diingat bahwa call center bank
tidak pernah menanyakan nomor PIN kartu ATM. Jadi kalau ada call center yang menanyakan
nomor PIN kartu, bisa dipastikan itu call center palsu. Kata Kapolsek
Peurelak AKP Simson Purba. (Iwan
Gunawan).