Tribrata News Aceh
Timur-Aceh Timur
memiliki garis pantai terpanjang di Propinsi Aceh, sehingga diperlukan pengawasan
yang ekstra ketat untuk mengantisipasi masuknya barang-barang illegal dari luar
negeri terutama narkotika jenis shabu, mengingat di Aceh Timur banyak pelabuhan
tikus yang bisa dimasuki kapal atau boat ukuran kecil.
Untuk mengantisipasi hal
tersebut, Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Aceh Timur dipimpin
langsung oleh Kasat Polair Iptu Pidinal Limbong bersama Kaposlek Julok, Ipda
Eko Hadianto pada, Kamis (19/10) melakukan patroli di perairan Selat Malaka dimulai dari Kuala Geulumpang,
Kecamatan Julok.
“Patroli perairan semacam
ini setiap minggunya kami laksanakan, hanya jam dan lokasi pelaksanaanya yang
kami rubah setiap harinya dalam satu minggu.” Kata Kasat Polair.
Menurutnya, dengan
melaksakan patroli pada jam yang berbeda tentunya sangat efektif, karena para
pelaku kejahatan tidak bisa membaca kebisaan patroli.
"Polair Polres Aceh
Timur kini sudah siaga penuh," tegas Iptu Pidinal Limbong.
Di lapangan, kata Kasat
Polair, ia mengerahkan sebanyak 12 personel anggotanya dengan menggunakan kapal
C3, hal ini dimaksudkan untuk antisipasi secara dini, menyangkut penyelundupan
barang-barang illegal khususnya narkotika (shabu).
Selain itu, pihaknya juga
mengintensifkan pemeriksaan kepada kapal tidak dikenal atau dicurigai yang
ingin masuk secara ilegal di perairan wilayah hukum Polres Aceh Timur.
Dalam pelaksanaannya kami
juga melakukan patroli dialogis dengan para nelayan atau anak buah kapal diantaranya
melakukan pemeriksaan surat-surat kelengkapan berlayar serta memberikan himbauan
kamtibmas, antara lain tentang keselamatan dalam berlayar, dan penggunaan alat
tangkap ikan yang ramah lingkungan. Terang Kasat polair Polres Aceh Timur Iptu
Pidinal Limbong. (Iwan Gunawan).