Tribrata News Aceh
Timur-Bertempat di
Aula Serba Guna Pendopo Bupati Aceh Timur, pada Rabu (18/10) pagi telah
berlangsung kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dan penandatanganan Nota
Kesepakatan Tentang Kebijakan Dan Strategi Program Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Antara Badan Narkotika
Nasional Propinsi (BNNP) Aceh Dengan Pemerintah Kabupaten AcehTimur.
Dalam kegiatan ini
dihadiri oleh Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH;
Bupati Aceh Timur, Hasballah Bin H.M Thaib; Dandim 0104/Atim, Letkol INF Amril
Haris Isya Siregar; Wakapolres Aceh Timur, Kompol Apriadi; Kepala Kejaksaan
Negeri Idi, M.Ali Akbar; Wakil Ketua I DPRK Aceh Timur, Samsul Akbar; Wakil
Bupati Aceh Timur, Syarul Bin Syama'un; Kepala BNN Kota Langsa, AKBP Navri
Yulenni; Danramil jajaran wilayah Kabupaten Aceh Timur; Kapolsek jajaran
wilayah Kabupaten Aceh Timur dan SKPK Kabupaten Aceh Timur.
Dalam sambutanya, Bupati
Aceh Timur mengatakan, semoga dengan kerja sama ini penyalahgunaan narkotika di
Aceh timur cepat dibrerantas dan saya harapkan segera di bangun kantor BNN di
Aceh Timur karena Aceh Timur saat ini bisa darurat narkoba.
“Saya akui di Aceh Timur
banyak bandar narkoba saya tidak tahu sampai sekarang mengapa banyak narkoba di
daerah kami ini. Dengan beredarnya narkoba akan mengancam perkembangan
generasi muda kita yang akan datang.” Kata Bupati Aceh Timur, Hasballah Bin H.M
Thaib.
Sementara itu Kepala BNNP
Aceh Brigjen Pol. Drs Faisal Abdul Naser M.H, masalah narkoba saat ini bukan
hanya Aceh Timur, boleh dikatakan saat ini Indonesia sudah darurat narkoba. Hal
ini seperti yang disampaikan oleh Presiden RI Indonesia oleh karena itu
pemberantasan narkoba harus kita lakukan bersama-sama karena wilayah Aceh ini
sangat luas sehingga pemberantasan narkoba ini tanggung jawab kita semua. Kata Brigjen
Pol. Drs Faisal Abdul Naser M.H.
Menurutny, skala pemakai narkoba
di Indonesia dua dari 100 pelajar di
Indonesia sudah terkena narkoba. Untuk harga narkoba di Indonesia yang paling
mahal harganya. Hasil pengembangan dari gembong narkoba Freddy Budiman, di
Indonesia ada 74 sindikat narkoba, setiap tahunya satu sindikat narkoba
mengahasilkan uang tidak kurang dari 74 Triliun Rupiah. Terang Brigjen Pol. Drs
Faisal Abdul Naser M.H. (Iwan Gunawan).