Tribrata News Aceh Timur-Untuk antisipasi berita hoax, Kapolres Aceh Timur,
AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum memerintahkan kepada seluruh Bhabinkamtibmas untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait maraknya berita hoax yang
akhir-akhir ini merebak di media sosial.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Kapolres Aceh Timur saat mengambil
apel pagi di Aula Serba Guna Polres Aceh Timur yang dihadiri oleh Wakapolres , Kompol Apriadi,S. Sos, M.M, para Kabag, Kasat, Pejabat Utama Polres, Kapolsek, Anggota Polres dan
Bhabinkamtibmas, Senin (05/03/2018).
Dikatakan oleh Kapolres Aceh Taimur, saat ini kita sedang
dihebohkan dengan berita penganiayaan terhadap ulama di beberapa wilayah. Ini
merupakan upaya propaganda umat yahudi dengan membenturkan kita sesama umat
Islam.
Ditegaskanya, tahun 2018 merupakan awal tahun politik, karena
pada tahun 2019 nanti akan berlangsung pemilihan Legislatif (Pileg) dan
Pemilihan Presiden (Pilpres) sehingga banyak kita lihat di media sosial tentang
berita hoax yang bertujuan untuk memperkeruh suasana. Terang Kapolres Aceh
Timur.
Lebih lanjut ia menyatakan, untuk di wilayah hukum Polres
Aceh Timur secara umum berita hoax belum terdeteksi sampai meresahkan warga
masyarakat meskipun memang ada di beberapa wilayah tertentu yang sudah ada
berita hoax yang hanya dalam komunitas tertentu saja.
Untuk itu rekan-rekan Bhabinkamtibmas kami minta secara
intens menyampaikan kepada masyarakat agar tidak percaya begitu saja dengan
berita hoax dan himbau kepada masyarkat agar berita itu hanya jadi
pengetahuannya saja jangan sampai disebarluaskan karena akan menjadi
provokatif. Tegas Kapolres Aceh Timur.
Menurutnya, sebagai pemangku situasi harkamtibmas
terdepan, diharapkan rekan-rekan Bhabinkamtibmas mampu menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat, membangun kesadaran dan dapat menciptakan suasana yang harmonis
dengan seluruh elemen masyarakat terutama dengan tokoh agama, tokoh pemuda,
maupun tokoh masyarakat.” Kata Kapolres Aceh Timur.
Pihaknya juga mendorong peran Bhabinkamtibmas dan
intelijen dalam penanganan konflik sosial, paham radikalisme, anti Pancasila. (Iwan Gunawan).