Tribrata News Aceh Timur-Aceh Timur memiliki garis pantai terpanjang di
Propinsi Aceh, sehingga diperlukan pengawasan yang ekstra ketat untuk
mengantisipasi masuknya barang-barang illegal dari luar negeri terutama
narkotika jenis shabu, mengingat di Aceh Timur banyak pelabuhan tikus yang bisa
dimasuki kapal atau boat ukuran kecil.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satuan Polisi Perairan
(Sat Polair) Polres Aceh Timur dipimpin langsung oleh Kasat Polair Iptu Pidinal
Limbong, Kamis (12/04/2018) mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 18.45 WIB
melakukan patroli di perairan Selat
Malaka perairan Idi Rayeuk sejauh 10 mill laut Idi.
“Patroli perairan semacam ini rutin kami laksanakan, hanya
jam dan lokasi pelaksanaanya yang kami rubah setiap harinya dalam satu minggu.”
Kata Kasat Polair.
Menurutnya, dengan melaksakan patroli pada jam yang berbeda
tentunya sangat efektif, karena para pelaku kejahatan tidak bisa membaca
kebisaan patroli.
"Polair Polres Aceh Timur kini selalu siaga penuh,"
tegas Iptu Pidinal Limbong.
Di lapangan, kata Kasat Polair, ia mengerahkan sebanyak 4
(empat) personel anggotanya dengan menggunakan kapal C3, hal ini dimaksudkan
untuk antisipasi secara dini, menyangkut penyelundupan barang-barang illegal
khususnya narkotika (shabu).
Selain itu, pihaknya juga mengintensifkan pemeriksaan kepada
pihak tidak dikenal atau dicurigai yang ingin masuk secara ilegal di perairan wilayah
hukum Polres Aceh Timur.
Dalam pelaksanaannya kami juga melakukan patroli dialogis
dengan para nelayan atau anak buah kapal diantaranya melakukan pemeriksaan
surat-surat kelengkapan berlayar serta memberikan himbauan kamtibmas, antara
lain tentang keselamatan dalam berlayar, dan penggunaan alat tangkap ikan yang
ramah lingkungan. Terang Kasat polair Polres Aceh Timur Iptu Pidinal Limbong. (Iwan
Gunawan).