Tribrata News Aceh Timur-Teknologi pada saat ini semakin
berkembang seiring dengan peradaban manusia. Kini, seolah aparat Kepolisian
bayang-bayang dari sebuah peradaban. Maka dari itu polisi harus mampu dan
memahami penggunaan teknologi khususnya di bidang informasi.
Dalam sistem pemantauan bahaya Kebakaran
Hutan dan Lahanh (Karhutla), Polres Aceh Timur hingga polse jajaranya telah
menggunakan teknologi sebagai sarana pendukung tugasnya.
Tepatnya pada Selasa (22/05/2018)
sekitar pukul 01.05, Kapolsek Indra Makmur, Iptu Justin Tarigan, S.H bersama anggotanya
dan personel Babinsa Koramil Indra Makmur melaksanakan patroli kegiatan pemantauan
ke sejumlah lokasi yang terdeteksi oleh aplikasi LAPAN-Fire Hotspot di mana ada
titik api di wilayah Indra Makmur.
Iptu Justi Tarigan kemudian
mendatangi koordinat seperti yang tetera pada aplikasi LAPAN-Fire Hotspot di
Gampong Julok Selatan (JRS), namun setelah dilakukan penyisiran tidak ditemukan
adanya titik api.
“Setelah kami lakukan penyisiran ke
sejumlah lokasi yang rawan terjadinya kebakaran di Gampong Julok Rayeuk Selatan,
tidak ada titik api, Namun kuat dugaan kami, titik api yang terdetesi aplikasi
LAPAN-Fire Hotspot adalah kegiatan para petani di sini yang membakar sampah di
lahanya usai membersihkan lahanya.” Terangnya.
Namun demikian, lanjut Kapolsek Indra
Makmur, kami menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada warga juga kepada Sece PTP
-N III KSO JRS yang nantinya untuk disampaian kepada karyawanya agar tidak membakar
sampah sembarangan untuk menghindari terjadinya Karhutla, mengingat cuaca yang
panas dan angin yang kencang sangat berpotensi terjadinya kebakaran. Jelas
Kapolsek Indra Makmur, Iptu Justin Tarigan, S.H. (Iwan Gunawan).