Tribrata
News Aceh Timur-Aceh Timur memiliki garis pantai terpanjang
di Propinsi Aceh, sehingga diperlukan pengawasan yang ekstra ketat untuk
mengantisipasi masuknya barang-barang illegal dari luar negeri terutama
narkotika jenis shabu, mengingat di Aceh Timur banyak pelabuhan tikus yang bisa
dimasuki kapal atau boat ukuran kecil.
Untuk
mengantisipasi hal tersebut, Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Aceh
Timur dipimpin langsung oleh Kasat Polair, Iptu Pidinal Limbong dengan
didampingi KBO Satpolair Iptu Burhanuddin bersama sejumlah anggotanya pada, Selasa
(02/04/2019) melakukan patroli di perairan Selat Malaka dimulai sekira pukul 10. 00 WIB
berangkat dari dermaga Kuala Idi, menuju perairan idi cut.
Selama
di perjalanan petugas patroli melakukan pemeriksaa dokumen dan barang bawaaan
terhadap kapal yang dijumpainya.
“Patroli
perairan semacam ini rutin kami laksanakan, hanya jam dan lokasi pelaksanaanya
yang kami rubah setiap harinya dalam satu minggu.” Kata Iptu Pidinal Limbong.
Menurutnya,
dengan melaksakan patroli pada jam yang berbeda tentunya sangat efektif, karena
para pelaku kejahatan tidak bisa membaca kebisaan patroli.
"Polair
Polres Aceh Timur kini sudah siaga penuh," tegas Iptu Pidinal Limbong.
Di
lapangan, kata Iptu Pidinal Limbong, ia mengerahkan anggotanya dengan
menggunakan kapal Bhabinkamtibmas. Hal ini dimaksudkan untuk antisipasi secara dini,
menyangkut penyelundupan barang-barang illegal khususnya narkotika (shabu).
Selain
itu, pihaknya juga mengintensifkan pemeriksaan kepada pihak tidak dikenal atau
dicurigai yang ingin masuk secara ilegal di perairan wilayah hukum Polres Aceh
Timur.
Dalam
pelaksanaannya kami juga melakukan patroli dialogis dengan para nelayan atau anak
buah kapal diantaranya melakukan pemeriksaan surat-surat kelengkapan berlayar
serta memberikan himbauan kamtibmas, antara lain tentang keselamatan dalam
berlayar, dan penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Terang Kasat
polair Polres Aceh Timur Iptu Pidinal Limbong. (Iwan Gunawan).