TRIBRATA NEWS POLRES ACEH TIMUR

Kegiatan Bhayangkari Cabang Aceh Timur Dalam Rangka HKGB Ke 64

Tribrata News Atim-Dalam Rangka menyambut Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) yang ke 64, Bhayangkari Cabang Polres Aceh Timur melakukan kegiatan sosialisasi tentang bahaya penyakit kanker leher rahim/kanker serviks yang berlangsung pada, Rabu (10/08) dan bertindak selaku pemateri adalah dr. Errol Hamhah Sp.Og dari Rumah Sakit dr. Zubir Mahmud Idi.
Dalam penyampaiannya dr. Errol Mahmud memaparkan, kanker leher rahim adalah jenis kanker kedua setelah kanker payudara yang paling sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang dapat diketahui sejak dini pada keadaan lesi pra kanker.
Penyebab kanker leher rahim adalah infeksi dari Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Salah satu cara mencegah kanker leher rahim yakni dengan cara skrining atau penapisan untuk mengetahui telah terjadi infeksi atau tidak dengan jalan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). ujar dr. Errol Mahmud.
Lebih lanjut dikatakan, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah, karena perkembangan virus sebenarnya bergerak perlahan dan dimulai dari luka dahulu namun tidak dirasakan. Tetapi bila tidak dicegah sampai terjadinya merasakan pendarahan/komplikasi maka sudah sulit untuk diobati dan berakibat pada kematian.
Penyebab & faktor resiko kangker leher rahim; Menikah atau melakukan hubungan sexual sebelum usia 17 tahun; Gonta-ganti pasangan seksual/berhubungan dengan pria yg sering ganti pasangan
terpapar, infeksi seksual; Melahirkan banyak anak; Perokok baik aktif/pasiv; Penurunan daya tahan tubuh; Punya saudara perempuan/ ibu penderita kanker leher rahim.
Pencegahan yang harus dilakukan: salah satu cara pencegahannya dengan melaksanakan tes IVA, pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam cuka, ke leher rahim. Tes ini hanya memakan waktu 7 (tujuh) menit. Tetapi sangat signifikan dampak yg dihasilkan, karena si ibu/wanita usia subur dapat secara langsung mengetahui kondisi servicnya, apakah negatif atau positif.

Mengakhiri paparannya, “Bila IVA negatif, pemeriksaan IVA dapat dilakukan 5 tahun kemudian,dan bila IVA positif dan telah mendapat pengobatan krioterapy , pasien disarankan kontrol 2 minggu setelah tindakan dan pemeriksaan ulang IVA setelah 3 bulan, salah satu kunci penanggulangan kanker pada perempuan adalah skrining dan deteksi dini.” Pungkas dr. Errol Mahmud. (Iwan Gunawan).
Previous Post Next Post