TRIBRATA NEWS POLRES ACEH TIMUR

Bhabinkamtibmas Polsek Serbajadi Bersama Mahasiswa Universitas Samudera Langsa, Sosialisasi Bahaya Paham Radikalisme Di Desa Srimulya.

Tribrata News Atim-Brigadir Muhammad Thabri, Bhabinkamtibmas Polsek Polres Aceh Timur pada Jum’at (02/09) pagi bersama sejumlah mahasiswa dari Universitas Samudra Langsa (Unsam) yang sedang melakukan kuliah pengabdian masyarakat (KPM) mengadakan sosialisasi paham radikalisme dan deradikalisasi di Desa Srimulya, Kecamatan Peunaron yang dihadir sekitar 50 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh adat di desa tersebut.
Brigdir Muhammad Thabri saat membuka acara tersebut mengatakan, dilaksanakannya sosialisasi ini sangatlah penting bagi kita untuk bersama-sama mencegah terjadinya radikalisme dan terorisme yang sangat mengganggu stabilitas keamanan negara kita.
Radikalisme adalah suatu paham dalam melaksanakan perjuangan dengan menggunakan kekerasan. Dalam khazanah sosiologi islam disebut Tathorruf yang artinya penggunaaan kekerasan dan perlawanan dalam suatu perjuangan. Ungkap Brigadir Muhammad Thabri.
Ia mengungkapkan penyebab timbulnya radikalisme disebabkan oleh pola pikir yang eksklusif, negara otoriter, demokrasi yang tak terkendali, krisis  moral dan krisis ekonomi. Selain itu pemahaman agama yang tidak menyeluruh atau tidak kaffah  juga berkontribusi pada timbulnya radikalisme, terorisme dan ekstremisme.
Lebih jauh ia memaparkan saat ini mulai banyak bermunculan berbagai aliran atau gerakan yang menyimpang seperti ISIS dan yang baru-baru ini hangat dibicarakan yaitu Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang cukup meresahkan masyarakat. 
Oleh karena itu kepada seluruh masyarakat utamanya Desa Srimulya agar selalu waspada, jangan mudah dihasut oleh kelompok-kelompok yang beraliran radikal, terutama yang menyangkut unsur agama dan adat istiadat yang tidak jelas keberadaannya. Himbaunya.
Ia berharap sosialisasi ini menjadi langkah positif bagi kita, untuk menambah informasi tentang paham-paham radikal semisal ISIS, Gafatar dan sebagainya yang sangat berbahaya. Ia pun meminta kepada stake holder terkait, para guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda agar ikut berperan aktif dalam memberi pemahaman kepada masyarakat. Mari kita bersama-sama berpartisipasi dalam mengantisipasi menyebarnya aliran yang tidak sesuai dengan ajaran agama kita yang lurus masuk ke wilayah kita. Ajaknya.
Sedangkan tujuan dilakukan sosialisasi bahaya radikalisme dan deradikalisasi ini adalah guna mengoptimalisasi peran tim terpadu dalam rangka implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2014, tentang penanganan gangguan keamanan dalam negeri. Pungkas Brigadir Muhammad Thabri. (Iwan Gunawan). 
Previous Post Next Post