Tribrata News
Aceh Timur-Polres Aceh Timur, menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan
tema “Peran
Serta Masyarakat Dalam Menjaga Kondusifitas Pileg Dan Pilpres Tahun 2019 Di
Kabupaten Aceh Timur,” Kamis (15/11/2018).
Kegiatan
yang berlangsung di Gedung Serba Guna Polres Aceh Timur ini menghadirkan 4
(empat) narasumber, diantaranya; Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, S.I.K,
M.H, Kabid Politik Kemasyarakatan Badan Kesbangpol Kabupaten Aceh Timur Drs.
Mahfudi, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Timur Mulia Karim S. Pd, dan
Komisioner Panwaslih Kabupaten Aceh Timur Iskandar A. Gani, S.E.
Hadir
dalam FGD yang dipandu oleh Kasat Binmas Polres Aceh Timur Iptu Azman, M.A,
S.H, M.H diantaranya; Wakapolres Aceh Timur Kompol Warosidi, S.H, M.H, para
Kasat, Kapolsek, Komisioner KIP Aceh Timur Tarmizi, S.Sos, M.A, Ketua Partai peserta Pemilu 2019 dalam Kabupaten Aceh Timur,
para Calon Legislatif (Caleg) DPRA/DRK dan para tim pemenangan (Timses) dari
masing-masing partai dan caleg.
Mengawali
sambutanya Kapolres Aceh Timur mengatakan, maksud dan tujuan diadakanya FGD ini
adalah sebagai bahan masukan kepada peserta tentang pembinaan kamtibmas dan
stabiltas daerah dengan tujuan untuk memberikan gambaran agar situasi kamtibmas
serta stabilitas daerah bisa kondusif di wilayah hukum Polres Aceh Timur. Jelas
AKBP Wahyu Kuncoro.
Lebih lanjut ia
menyatakan, kegiatan ini intinya guna menyamakan persepsi dalam menciptakan
kamtibmas menjelang pelaksanaan Pemilu mendatang. Untuk menjaga situasi
Kamtibmas kondusif jelang Pilpres dan Pileg di Aceh Timur, perlu peran serta
masyarakat agar berjalan aman, damai dan tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun
yang menimbulkan konflik sosial.
“Makanya, kami
memerintahkan kepada seluruh kapolsek agar selalu memberdayakan tokoh
masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda guna membantu Kepolisian dalam
pelaksanaan pengamanan Pemilu Tahun 2019 mendatang, sehingga bisa
berjalan kondusif,” ungkap Kapolres.
Menurutnya, pada
era globalisasi dan digitalisasi informasi berkembang dengan sangat cepat, dan
masyarakat bisa menjadi hakim dan kadang bisa menjadi korban. Ini menjadi
tantangan dan tugas yang sangat berat.
“Kita semua bisa menjadi korban dari media
sosial (medsos). Hal ini bisa menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh
kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan. Atas hal ini, maka
masyarakat dan kita semua jangan sampai terpengaruh dengan isyu-isyu hoaxs
maupun yang menyesatkan. Kita harus bisa menjadi penyejuk terhadap isu-isu
tersebut, guna untuk menjaga kamtibmas,” ungkapnya.
Ditegaskan, pada setiap situasi dan kesempatan
yang ada selalu memikirkan keamanan dan berusaha menciptakan situasi keamanan
yang kondusif. Namun, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan seluruh
elemen masyarakat. Bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama yang harus
kita pikul, Polri dan TNI tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari segenap
unsur masyarakat,” tegas Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, S.I.K, M.H.
Sementara itu
Ketua KIP Aceh Timur Mulia Karim S. Pd dalam penyampainya menyatakan peran
serta masyarakat sangat penting, dalam menghadapi masa kampanye, agar berjalan
aman, damai. Kemudian, agar tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang
menimbulkan konflik sosial. Selain itu, adanya pihak-pihak yang memiliki
interest tinggi dalam Pemilu 2019 mendatang.
Kami sangat
mengapresiasi langkah-langkah dan upaya Bapak Kapolres Aceh Timur dalam
menciptakan iklim yang sejuk di Aceh Timur dalam menghadapi Pemilu 2019.
“Dalam
hal mencapai kedamaian Pileg dan Pilpres ke depan, saya sangat berterimakasih kepada
Bapak Kapolres Aceh Timur yang sudah banyak melakukan upaya untuk menjaga kondusifitas
wilayah, mulai dari Evening Cofee juga FGD seperti saat ini.
Oleh
karenanya mari kita bersatu dan bersama dalam mewujudkan Pileg dan Pilpres 2019
secara aman, nyaman, damai dan sejuk." Ungkap Ketua KIP Aceh Timur Mulia
Karim, S. Pd.
Sementara
itu Kabid Politik Kemasyarakatan Badan Kesbangpol Kabupaten Aceh Timur Drs.
Mahfudi mengatakan, terkait partisipasi masyarakat,kami mempunyai catatan
terhadap Pemilu dari tahun 1955 menurun sampai sekarang, kenapa masyarakat
tidak mau ikut berpartisipasi ?
Itu
dikarnakan adanya faktor pengaruh terhadap masyarakat, di antaranya rendahnya perilaku
manusianya, tidak berfungsinya partai politik sebagai sarana komunikasi dengan
baik, regulasi yang selalu berubah-ubah, dan kejenuhan masyarakat terhadap
wakil wakil rakyat bisa kami sebut untuk di Aceh Timur tingkat partisipasi
masyarakat dalam Pemilu tidak lebih dari 75 %." Ungkpanya.
Dalam
kesempatan yang sama, Komisioner Panwaslih Kabupaten Aceh Timur Iskandar A. Gani,
S.E menyoroti tentang Alat Peraga Kampanye (APK) dengan menyatakan, dalam kampanye
berprinsip yang dilaksanakan harus disampaikan secara jujur terbuka dan
komunikatif.
Sedangkan
terkait APK yang tidak sesuai dan pada tempatnya kami akan melakukan penertiban,
kami mohon dukungannya dari instansi terkait." Ujar Iskandar A. Gani.
Usai
penyampaian paparan oleh narasumber dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta
FGD kepada narasumber dan ditutup dengan deklarasi Pemilu Damai Tahun 2019 oleh
para peserta FGD. (Iwan Gunawan).