Tribrata
News Aceh Timur-Aceh Timur memiliki garis pantai terpanjang
di Propinsi Aceh, sehingga diperlukan pengawasan yang ekstra ketat untuk
mengantisipasi masuknya barang-barang illegal dari luar negeri terutama
narkotika jenis shabu, mengingat di Aceh Timur banyak pelabuhan tikus yang bisa
dimasuki kapal atau boat ukuran kecil.
Untuk
mengantisipasi hal tersebut, Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Aceh
Timur dipimpin langsung oleh Kasat Polair AKP Pidinal Limbong, Kamis (09/01/2020)
melakukan patroli di perairan Selat
Malaka perairan Idi Rayeuk sejauh 10 mill laut Idi.
“Patroli
perairan semacam ini rutin kami laksanakan, hanya jam dan lokasi pelaksanaanya
yang kami rubah setiap harinya dalam satu minggu.” Kata AKP Pidinal Limbong.
Menurutnya,
dengan melaksakan patroli pada jam yang berbeda tentunya sangat efektif, karena
para pelaku kejahatan tidak bisa membaca kebisaan patroli.
"Polair
Polres Aceh Timur kini selalu siaga penuh," tegas Kasatpolair Polres Aceh
Timur.
Di
lapangan, kata Kasat Polair, ia mengerahkan sebanyak 4 (empat) personel
anggotanya dengan menggunakan kapal C3, hal ini dimaksudkan untuk antisipasi
secara dini, menyangkut penyelundupan barang-barang illegal khususnya narkotika
(shabu).
Selain
itu, pihaknya juga mengintensifkan pemeriksaan kepada pihak tidak dikenal atau
dicurigai yang ingin masuk secara ilegal di perairan wilayah hukum Polres Aceh
Timur.
Dalam
pelaksanaannya kami juga melakukan patroli dialogis dengan para nelayan atau
anak buah kapal diantaranya melakukan pemeriksaan surat-surat kelengkapan
berlayar serta memberikan himbauan kamtibmas, antara lain tentang keselamatan
dalam berlayar, dan penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Terang
Kasat polair Polres Aceh Timur AKP Pidinal Limbong. (Iwan Gunawan).